Sabtu, 23 Juni 2007

Mencapai Impian

Apakah Anda punya impian?
Apakah impian Anda?

Impian adalah suatu keinginan yang ingin dicapai dari setiap orang untukmendapatan satu kepuasan dalam diri. Impian itu, bisa berupa materi ataupunnon materi. Impian itu bisa didapatkan dalam jangka waktu singkat, tapi bisajuga memerlukan waktu yang panjang.

Waktu masih anak-anak, kita punya impian yang disebut dengan cita-cita.Cita-cita yang dinginkan dimasa kanak-kanak, adalah merupakan impian yangingin dicapai bila telah melewati masa-masa tertentu atau usia, dan biasanya cita-cita ini dicanangkan untuk bisa dicapai bila sudah dewasa.

Bagi orang dewasa, impian merupakan satu pencapaian target yang ingin dihasilkan dalam masa yang lebih singkat. Targetnya bisa berupa pencapaian materi, usaha, personality dan sebagainya.

Impian adalah puncak gunung yang diciptakan dari impian kita. Setiap orang akan menciptakan impiannya yang sekaligus merupakan gunung yang akan didaki sampai kepuncaknya. Untuk mencapai puncak gunung tersebut, dibutuhkanpengetahuan, perjuangan dan kerja keras.

Diperlukan persiapan yang baik, jika ingin melakukan pendakian, dan persiapan ini bisa dalam bentuk persiapan pisik, maupun persiapan mental danspritual. Orang tidak akan bisa mencapai impiannya, jika tidak dipersiapkan dengan persiapan yang baik.
Dalam perjalanan untuk mencapai impian, ada waktu-waktu tertentu yangmembuat kita capek, jenuh, bosan, yang terkadang menurunkan semangat kita untuk mencapai impian tersebut.

Maka untuk menjaga stamina kita, maka diperlukan waktu istirahat sebelum meneruskan pendakian.Dalam masa-masa istirahat ini, kita pergunakan untuk "me-mamahbiak- kan"perjalanan yang telah kita lalui, dan sekaligus merencanakan langkah-langkahberikutnya. Kita tidak boleh berlama-lama, karena itu akan menurunkan semangat kita dan bahkan bisa kita menjadi "lupa" akan impian kita.

Impian itu merupakan cita-cita yang diberi batas tenggat waktu untukmencapainya. Maka targetkan waktu pencapaiannya. Makin singkat waktu yang dibutuhkan, makin cepat impian tersebut dicapai, dan itu semua tergantung dari perencanaan kita.

Untuk mencapai impian kita, diperlukan kerja keras dengan bayangan impian besar yang telah kita canangkan. Dengan kerja keras, akan dihasilkan pencapaian impian yang maksimal. Kalau kita mengusahakan impian dengan setengah hati, maka sulit bagi kita untuk mendapatkan impian tersebut.

Bagi sebagian orang yang tidak punya impian, tapi dengan usaha kerjakerasnya seperti orang yang punya impian yang besar, juga akan menghasilkan impian yang dia canangkan kemudian.

Tiga langkah yang dibutuhkan untuk mencapai impian besar kita:

1. Tetapkan dan tuliskan impian dengan jelas.Buatlah daftar impian-impian kita. Bayangkan impian yang inginkan dalam bentuk yang jelas dan spesifik. Ini diperlukan untuk mempermu dahkan kita untuk merealisasika impian tersebut. Impian yang kabur dan tidak jelas akan mempersulit kita dalam menyusun tahapan pencapaiannya, dan bisa jadi impian tersebut tidak bisa dicapai karena tidak jelasnya impian.

2. Jadikan itu sebagai hal yang penting. Kita tidak bisa menjadikan impian itu sebagia hal yang tidak prioritas, tapi jadikan itu sebagai hal yang penting dan prioritas utama yang harus diselesaikan. Kita tidak boleh bernegosiasi dengan impian, tapi paksakan agar bisa terwujud.

3. Tetapkan langkah-langkah untuk mencapai impian.Disini perlu proses membayangkan langkah-langkah yang akan dilakukan.Buatlah langkah apa saja yang akan kita jalankan, tentukan jadwalnya dengan tahapan-tahapan kecil. Setiap tahapan, tentukan target waktu untuk menyelesaikannya.

4. Tentukan batas waktu untuk mencapai impian.Akhir dari semua tahapan di atas, adalah impian besar kita. Tentukan batas waktu untuk mencapai impian besar tersebut. Dengan batas waktu itu, kita bisa mengukur keberhasilan dalam mencapai impian besar kita.Apakah Anda punya impian?Berapa lama impian Anda bisa terwujud?

Wassalam.

KETIKA 4JJI BERKATA “Tidak”

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI ambillah kesombonganku dariku."
4JJI berkata : "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya"

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
4JJI berkata : "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara”

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI beri aku kesabaran."
4JJI berkata : "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan tidak di berikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI beri aku kebahagiaan."
4JJI berkata : "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI jauhkan aku dari kesusahan."
4JJI berkata : "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat."
4JJI berkata : "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ketika Manusia Berdo’a :"Ya 4JJI bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.” 4JJI berkata : "Akhirnya kau mengerti ...!"

Kadangkala kita berpikir bahwa 4JJI tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita menganggap, panas badan dan rasa haus, kita merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada 4JJI) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat tu.
Begitu pula dengan 4JJI, segala yang kita minta 4JJI tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini 4JJI mengabulkannya. Karena 4JJI tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".dan terus berdoa.

Minggu, 17 Juni 2007

ISYARAT CINTA PADA MAKANAN KITA

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (80:24).

Al-kisah ketika seorang bayi akan dilahirkan di dunia, dia sangat khawatir akan keselamatan dan kebahagiaannya hingga terjadilah dialog antara si bayi dan Tuhannya sebagai berikut.

Bayi : “Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?”

Tuhan : “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawat dan mengasihimu.”

Bayi : “Tapi di sini, di surga ini, aku tak berbuat apa2, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia.”

Tuhan : “Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”

Bayi : “Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?”

Tuhan : “Malaikatmu itu, akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.”

Bayi : “Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?”

Tuhan : “Malikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdo’a.”

Bayi : “Namun, ku dengar di sana ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?”

Tuhan : “Tenang, Malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.”

Bayi : “Ya tuhan tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi.”

Tuhan : “Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagungan-Ku dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, aku akan selalu ada si sisimu.”

Bayi : “Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku.”

Tuhan : “Nama Malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: “Ibu…”

Itulah Ibu, ‘malaikat pelindung’ yang telah Allah pilihkan untuk kita. Darinya kita mendapatkan makanan untuk pertama kali, bahkan ketika kita masih berbentuk janin.
Penjelasan biologinya begini :
Apabila zigot telah terbentuk dalam rahim, Allah swt, Maha Pemberi rizki, mengarahkannya ke tempat rizkinya yang telah disiapkan. Zigot ini menempel pada dinding rahim di tempat yang tepat baginya untuk menempel. Setelah menempel, batas antara zigot dengan dinding rahim seperti lebur dengan rancangan amat sempurna sehingga zigot ini mendapatkan hubungan langsung dengan darah ibu dan mendapatkan makanan dari makanan ibu. Hal ini berlangsung sampai janin keluar dari perut ibunya.
Fase selanjutnya adalah ketika sang bayi telah lahir dan tali pusatnya dipotong. Pun Allah masih mempercayakan pada Ibu untuk mengasup sumber makanan baru bagi bayi yaitu air susu ibu yang sebelum itu tidak ada. ASI mengandung zat-zat makanan yang bergizi seperti anti bodi, lemak, protein, beragam vitamin, dan zat-zat lain yang dibutuhkan bayi. Dengan tadbir (perencanaan) yang amat detil Allah swt menjadikan ASI amat sesuai dengan lambung bayi, dimana ASI semakin padat seiring dengan semakin kuatnya lambung bayi dalam menghancurkan zat makanan.

Maka dari penjelasan di atas bisa menjadi jelas bahwa melalui makanan Allah hendak mempertautkan kita dengan Ibu sedemikian rupa sehingga wajarlah jika beliaupun harus mendapatkan penghormatan tertinggi setelah Allah SWT.
tulisan ini dikirim oleh ukhti indi.

Selasa, 12 Juni 2007

Kunci Sukses

Kita sering bertanya:
"Kenapa ya..... orang itu koq bisa sukses?, koq bisa kaya?, dagang gitu aja koq bisa terkenal? koq bisa punya relasi dimana2 dan koq-koq lainnya.!"
Setelah saya perhatikan, ternyata hal yang paling utama untuk menghilangkan pertanyaan tsb diatas adalah komunikasi!

Komunikasi adalah salah satu cara/jalan untuk menggapai sukses!

Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
Komunikasi adalah berpindahnya suatu informasi dari fikiran dan hati seseorang kepada fikiran dan hati orang lain secara utuh.
Keberhasilan suatu komunikasi sangat tergantung dari rasa saling percaya antara satu dengan yang lain.
Banyak cara untuk berkomunikasi, salah satu diantaranya adalah iklan.
Yang perlu digarisbawahi disini adalah: " Cara penyampaian suatu informasi lebih penting dari pada apa yang disampaikan!"
Saya teringat kepada salah satu teman yang selalu menuliskan kata2 larangan pada setiap sesuatu yang ia ingin orang mengetahuinya. ternyata, komunikasi dengan cara seperti itu sangat berhasil! Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya kita tidak bisa menerima kata2 yang bersifat melarang alias sifat manusia itu selalu penasaran!
Jika saya tulis diawal blog saya ini dengan tulisan : " JANGAN DIBACA! " apakah anda yaqin dengan tidak membukanya? :-)

hikayah seekor kera

Saya sangat tertarik dengan sebuah kisah yang di tulis oleh Bapak WURYANANO di blognya.
Beliau adalah seorang enterpreuneur sejati menurut saya. Beliau telah banyak menulis buku dan mengisi berbagai seminar serta mengajar enterpreunuer.
Maaf ya pak. tulisan bapak saya sadur di blg saya. Bolehkan pak?
Inilh kisahnya!

Syahdan di sebuah pedalaman yang masih "perawan"...
Penduduk asli setempat punya kebiasaan makan daging kera, dan punya cara unik dalam hal menangkap kera.

BEGINI CARANYA:
Mereka menggunakan sebuah Batok Kelapa, Sebutir Kacang, dan Seutas Tali. Salah satu sisi kelapa di lubangi cukup besar, dan satu sisi nya lagi diberi lubang kecil untuk bisa mengikatkan tali yang cukup panjang.Kemudian di dalam lubang Batok Kelapa tadi dimasukkan Sebutir Kacang, lalu penduduk asli tersebut tinggal menunggu si Kera datang untuk mengambil Kacang (Kera suka makan Kacang).

Kemudian...datanglah si Kera...

Nah, saat Kera sudah datang dan hendak mengambil Kacang di dalam lubang Batok Kelapa itu, dengan perlahan Batok Kelapa ditarik oleh penduduk asli itu, sehingga si Kera semakin penasaran untuk bisa mengambil dan menguasai Kacang tsb.Akhirnya, Kera itu dibiarkan oleh penduduk asli untuk mengambil Kacang, dan akhirnya si Kera itu benar-benar mengambil Kacang, kemudian menggenggamnya dengan erat, karena khawatir kalau Kacang itu lepas dari tangannya...Karena si Kera sangat "serakah" dengan Kacang-nya, maka dia berniat untuk memakannya, tetapi dia tidak mau melepaskan genggaman-nya. Si Kera berusaha untuk mengambil, menarik Kacang-nya, tetapi dengan sambil menggenggamkan tangannya terus...tentu saja ya tidak mungkin bisa terlepas tangannya dari dalam Batok Kelapa itu. Sampai si Kera membentur-benturkan Batok Kelapa tersebut ke kepalanya sendiri, juga sia-sia, malah kepalanya menjadi pusing, dan tetap saja tangan-nya tidak bisa dilepaskan dari Batok Kelapa itu...
Apakah si Kera tsb melepaskan genggaman tangan-nya? Tidak...
dia terus ngotot mengenggam erat Kacang itu dengan semakin kuat, di dalam Batok Kelapa itu...
Akibatnya, sudah bisa diduga, karena si Kera terus menggenggam erat Kacang, yang mana Besar Genggaman Tangan si Kera Lebih Besar daripada Lubang Batok Kelapa, maka tentu saja sangat mudah bagi penduduk untuk menangkapnya,...dengan menarik Batok Kelapa yang otomatis si Kera juga ikut terseret, ditarik oleh penduduk. Dan, si Kera harus menyerahkan Hidupnya kepada penduduk asli yang menangkapnya, karena dia tidak rela melepas Sebutir Kacang yang telah ada dalam Genggaman Tangan-nya.... Yaa, si Kera lebih senang Hidup-nya yang dikorbankan daripada dia melepas Sebutir Kacang yang ada dalam Genggaman Tangan...

HIKMAH:
Di dalam hidup ini, ada berapa banyak "Kacang" yang kita pegang terus? Ada berapa banyak "Kacang" yang kita merasa sangat keberatan untuk melepaskan-nya?
Ada berapa banyak "hal yang tidak berguna lagi" di dalam hidup kita, "hal-hal yang sebenarnya bersifat mubazir"...yang terus kita pertahankan?Nah, kita semua boleh merenungkan "Hikayah Kera" ini.

Konsep Amanah

Enak di dengar, tapi berat ketika di apliksikan!

Amanah adalah suatu titipan yang dipercayakan kepada kita untuk dijaga, dirawat, disayang dan dipelihara dengan baik.
Amanah bisa berbagai macam bentuknya. a.l : harta benda, anak, janji dlsb.
Banyak dari kita melalaikan amanah!
Ada suatu contoh yg bisa saya tuliskan disini : Saya punya seorang teman yang sangat cuex bawaannya!
Dia kurang ambil pusing terhadap dirinya. dia kurang merawat dan menjaga tubuhnya. Sehingga dia sering mengalami sakit!
Dia juga tidak pernah peduli terhadap barang2 miliknya, sampai ketika dia membutuhkan barang tersebut, ternyata barang yg dibutuhkannya itu sudah entah dimana ataupun kondisinya sudah tidak layak lagi untuk digunakan!
Jika semenjak awal dia menyadari bahwasanya semua itu adalah amanah dari yang Maha Pencipta, saya yaqin bahwa hal itu tidak akan terjadi!
Masih banyak lagi contoh2 lain yang tidak bisa semuanya saya ungkapkan disini!
yang terpenting adalah: bagaimana kita meyakini diri kita bahwa setiap yang kita miliki, sekecil atau se sepele apapun itu, itu semua adalah amanah yg kuasa! yang wajib dijaga, dirawat, disayang dan dipelihara dengan baik!
Oleh karena itu, marilah kita instropeksi dan motivasi diri kita sendiri untuk selalu menjaga amanah tersebut! Jangan salahkan orang lain karena kesalahan kita yang amat sangat lalai bahkan lupa bahwasanya itu semua adalah amanah!